-->

Manfaat Menghadiri Majelis Haul Habaib dan Ulama

hpk
Apa faedahnya kita menghadiri majelis haul ?

Maka jawabnya, banyak faedahnya. Pada ghalib (yang nyata-nya )

acara yang dilakukan di dalam majelis haul adalah:

1. Membaca DzikruLlah secara beramai-ramai, seperti biasanya ketika haul Imam Syaikh Abu Bakar bin Salim akan dibacakan Wirdul Sughra, Wirdul kubro Syaikh Abu Bakar bin Salim dan Maulid Adh-Dhiyaul Lami'susunan Al-Habib 'Umar ibn Muhammad ibn hafizh
2. Membaca Yasin atau mengkhatam al-Quran dan pahalanya dihadiahkan kepada shohibul haul.
3. Membaca manaqib shohibul haul,
4. Dapat duduk bersama ulama dan mendengar nasihat dan peringatan daripada mereka
5. Membaca petikan dari kitab-kitab karangan shohibul haul

Kelebihan Membaca DzikruLlah

1. BerdzikruLlah. Kelebihan berdzikruLlah
ini sangat banyak.
Bacalah di dalam kitab Fadhilat Dzikir oleh Syeikhkul Hadits Maulana Zakaria al-Kandahlawi. Di dalam kitab tersebut ada dijelaskan lebih dari 70 faedah atau keutamaan dari berdzikir. Di sini kami sampaikan sedikit diantara mengenai fadhilat keutamaannya dan juga menjadi dalil berdzikir secara bersama-sama (jama’ah).
Di antaranya:

إذا مررتم برياض الجنة فارتعوا. قيل: وما رياض الجنة يارسول الله؟ قال: حلق الذكر

Artinya: “Apabila kalian melalui suatu taman syurga, maka hendaklah kalian berhenti”. Mereka bertanya: “Apakah taman syurga itu, wahai Rasulullah? Baginda صلى الله عليه وآله وسلم menjawab: Halaqah (kumpulan) dzikir” (Hadits riwayat at-Tirmidhi)

Sabda Rasulullah

صلى الله عليه وآله وسلملا يقعد قوم يذكوون الله تعالى إلا حفتهم الملا ئكة، وغشيتهم الرحمة، ونزلت عليهم السكينة، وذكرهم الله فيمن عنده

Artinya: “Tidaklah suatu kaum duduk berdzikir kepada Allah Ta’ala, melainkan mereka akan dikelilingi oleh para malaikat dan akan dilimpahi rahmat serta akan diturunkan ke atas mereka ketenangan dan Allah akan menyebut mereka di hadapan para malaikatNya" (Hadits riwayat Muslim)

أن النبي خرج على حلقة من أصحابه فقال: ما يجلسكم؟ قالوا: جلسنا نذكر اللهَ ونحمده. فقال: إنه أتاني جبريل، فأخبرني أنّ الله يباهي بكم الملائكة

Artinya: “Bahwa suatu ketika Nabi صلى الله عليه وآله وسلم keluar dan melalui suatu halaqah dari para shahabatnya. Baginda صلى الله عليه وآله وسلم bersabda: Apakah yang menyebabkan kalian duduk beramai-ramai? Para shahabat رضي الله عنهم menjawab: Kami berdzikir serta memuji Allah. Maka Baginda صلى الله عليه وآله وسلم bersabda: Sesungguhnya Jibril عليه السلام telah datang kepadaku dan mengkhabarkan kepadaku bahwasanya Allah Ta’ala membanggakan kalian di hadapan para malaikatNya (Hadits riwayat Muslim)

مامن قوم اجتمعوا يذكرون الله لا يريدون بذلك إلا وجه تعالى إلا ناداهم مناد من السماء: قوموا مغفورا لكم، قد بدلت سيئاتكم حسنات

Artinya: “Tidaklah suatu kaum yang berkumpul untuk berdzikir kepada Allah Ta’ala, (yang mana mereka) tidak menginginkan sesuatu kecuali keredhaanNya, melainkan ada suara yang menyeru mereka dari langit: Berdirilah kalian dalam keadaan diampunkan kesalahan kalian, sesungguhnya keburukan yang kalian lakukan telah digantikan dengan kebaikan. (Hadits riwayat Ahmad, ath-Thabarani dan Abu Ya’la)

Keutamaan majelis zikir• Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu:Dari Nabi Shallallahu alaihi wassalam, Beliau bersabda: Sesungguhnya Allah Yang Maha Memberkahi lagi Maha Tinggi memiliki banyak malaikat yang selalu mengadakan perjalanan yang jumlahnya melebihi malaikat pencatat amal, mereka senantiasa mencari majelis-majelis zikir. Apabila mereka mendapati satu majelis zikir, maka mereka akan ikut duduk bersama mereka dan mengelilingi dengan sayap-sayapnya hingga memenuhi jarak antara mereka dengan langit dunia.

Apabila para peserta majelis telah berpencar mereka naik menuju ke langit. Beliau melanjutkan: Lalu Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung menanyakan mereka padahal Dia lebih mengetahui daripada mereka: Dari manakah kamu sekalian? Mereka menjawab: Kami datang dari tempat hamba-hamba-Mu di dunia yang sedang mensucikan, mengagungkan, membesarkan, memuji dan memohon kepada Engkau.

Allah bertanya lagi: Apa yang mereka mohonkan
kepada Aku? Para malaikat itu menjawab: Mereka memohon surga-Mu. Allah bertanya lagi:

Apakah mereka sudah pernah melihat surga-Ku? Para malaikat itu menjawab: Belum wahai Tuhan kami. Allah berfirman: Apalagi jika mereka telah melihat surga-Ku? Para malaikat itu berkata lagi: Mereka juga memohon perlindungan kepada-Mu. Allah bertanya: Dari apakah mereka memohon perlindungan-Ku? Para malaikat menjawab: Dari neraka-Mu, wahai Tuhan kami.

Allah bertanya: Apakah mereka sudah pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat menjawab: Belum. Allah berfirman: Apalagi seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku? Para malaikat itu melanjutkan: Dan mereka juga memohon ampunan dari-Mu. Beliau bersabda kemudian Allah berfirman: Aku sudah mengampuni mereka dan sudah memberikan apa yang mereka minta dan Aku juga telah memberikan perlindungan kepada mereka dari apa yang mereka takutkan.

Beliau melanjutkan lagi lalu para malaikat itu berkata: Wahai Tuhan kami! Di antara mereka terdapat si Fulan yaitu seorang yang penuh dosa yang kebetulan lewat lalu duduk ikut berzikir bersama mereka. Beliau berkata lalu Allah menjawab : Aku juga telah mengampuninya karena mereka adalah kaum yang tidak akan sengsara/merugi orang yang ikut duduk bersama mereka. (Shahih Muslim No.4854) Anjuran untuk ingat (berzikir) kepada Allah Taala•

Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata:

Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832)

2. Mendoakan shohibul haul, bacaan tahlil atau surah yasin atau mengkhatam al-Quran yang mana pahalanya dihadiahkan kepada shohibul haul.

Mengenai menghadiahkan bacaan tahlil, bacaan al-Quran ke mayyit, maka, disisi pendapat jumhur ulama ahlus sunnah wal jamaah, perbuatan ini dianjurkan dan sampai pahala yang dihadiahkan kepada orang yang telah mati. Persoalan ini sudah sering dibahaskan. Maka kami rasa tidak perlu lagi untuk diperjelaskan.

Hanya ingin mengungkapkan sedikit perkataan ulama tentang perkara tersebut, sebagaimana di dalam terjemahan Ajwibah al-Ghaliyyah karya Habib Zein bin Sumaith: “Tersebut Di dalam kitab al-Majmu’ syarah al-Muhazzab oleh Imam an-Nawawi (15/522): “Berkata Ibn Nahwi di dalam Syarah al-Minhaj: Di dalam mazhab Syafi’i, menurut qaul yang masyhur, pahala bacaan tidak sampai. Tetapi menurut qaul yang mukhtar, sampai pahala apabila dimohonkan kepada Allah agar disampaikan pahala bacaan tersebut”.Dalam menanggapi qaul yang masyhur tersebut, maka Syaikhul Islam, Syaikh Zakaria al-Anshari mengatakan di dalam kitabnya Fathul Wahhab (2/19):

وماقاله من مشهور المذهب محمول على ماإذا قرأ لا بحضرة الميت ولم ينو ثواب قرائته له

Artinya: Apa yang dikatakan sebagai qaul masyhur di dalam mazhab Syafi’i itu dalam pengertian: Jika al-Quran itu dibaca dengan tiada kehadiran orang mati (tidak dibaca di hadapan orang mati) dan tidak meniatkan pahala bacaan itu bagi orang mati.”Maka jika dibaca dengan di niatkan sebagai pahala, Insya Allah layaknya sebuah doa, pasti Allah mengabulkannya.

3. Membaca Manaqib

Perkataan manaqib itu adalah bentuk jamak dari mufrod manqobah, yang di antara artinya adalah cerita kebaikan amal dan akhlak perangai terpuji seseorang. Jadi membaca manaqib, artinya membaca cerita kebaikan amal dan akhlak terpujinya seseorang. Oleh sebab itu kata-kata manaqib hanya khusus bagi orang-orang baik dan mulia. Maka hukumnya juga harus bahkan dianjurkan, kerana manaqib menceritakan teladan yang baik untuk diikuti. Apa faedahnya membaca manaqib dan memperingati orang-orang sholeh?

Maka faedahnya membaca manaqib dan mengingati orang-orang sholeh adalah sepertimana yang tersebut di dalam sebuah hadits riwayat ad-Dailami didalam Musnad al-Firdaus daripada Sayyidina Muadz

رضي الله عنهذكر الأنبياء من العبادة وذكر الصالحين كفارة وذكر الموت صدقة وذكر القبر يقربكم من الجنة

Maksudnya: Mengingati para Nabi adalah ibadah, mengingati orang-orang sholeh adalah kaffarah (bagi dosa), mengingati mati adalah sedekah dan mengingati qubur mendekatkan kalian semua kepada syurga. (menurut Imam asy-Sayuthi didalam al-Jami’ asy-Shoghir dan al-Munawi didalam Faidhul Qadir)
Hasil gambar untuk habib umar senyum
Muhammad bin Yunus رحمه الله تعالى berkata:ما رأيت أنفع للقلب من ذكر الصالحينArtinya: Tiada melihat aku akan sesuatu yang terlebih manfaat bagi hati daripada mengingati riwayat hidup orang-orang sholeh.

Sufyan bin Uyainah رحمه الله تعالى mengatakanعند ذكر الصالحين تنزل الرحمةArtinya: Tatkala menyebut orang-orang sholeh akan bercucuran rahmat.

Imam Junaid al-Baghdadi رحمه الله تعالى pula berkata: Hikayat (kisah orang-orang sholeh) itu adalah merupakan tentera dari tentera-tentera Allah Ta’ala dimana Allah menetapkan hati para auliyaNya dengan kisah-kisah tersebut. Maka ditanyai oleh orang kepada Imam Junaid: Apakah engkau mempunyai asas menyokong katamu itu? Maka beliau menjawab: Dalil atau landasan hukum bagi kenyataannya itu adalah firman Allah [bermaksud]: Dan semua kisah-kisah Rasul-rasul itu, kami ceritakan kepadamu (wahai Muhammad), yang dengannya Kami teguhkan hatimu. (Surah Hud:120).

Imam Abu Hanifah.rhm berkata: Kisah-kisah para ulama dan kebaikan-kebaikan mereka lebih aku sukai daripada banyaknya (masalah) fiqih, kerana kisah-kisah tersebut mengandungi adab-adab dan akhlaq mereka.

(Guru Mulia Al Imam Sayyiddil Al Habib Umar bin Muhammad bin Salim bin Hafidz).

❤️ Allahumma Sholli Alaa Sayyidina Muhammad Wa Aalihi Wa Shohbihi Wasallim.

0 Response to "Manfaat Menghadiri Majelis Haul Habaib dan Ulama"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel