-->

Tauhid, Definisi dan Pengertiannya

hpk

Assalamualaikum Wr Wb. Selamat datang kembali sahabat Muslim di Islamidina.id Blog Yang membahas dan memberikan Informasi Islami. Pada kesempatan Kali ini kita akan membahas tema tentang Tauhid. Sebagai umat Muslim, tauhid merupakan Ilmu utama. 

Apakah Itu Tauhid ?

Kita tentunya telah sering mendengar kata tauhid, tapi apa dan bagaimana sih sebenarnya Tauhid.


Apakah Itu Tauhid ?

Bagi seorang Muslim Tauhid merupakan Hal yang Paling utama, dimana Tauhid Adalah Modal utama bagi seorang Hamba Allah SWT baik dalam meraih Kebahagiaan di Dunia maupun Akhirat serta Tauhid juga merupakan Modal terbesar untuk meraih keridhaan dan kecintaan Allah SWT.

Tauhid sendiri secara bahasa berasal dari kata Wahhada – Yuwahhidu ( dengan huruf Ha Tasydid ) yang dapat diartikan menjadikan sesuatu atau sesuatu itu satu atau tunggal.
Adapun yang dimaksud secara istilah, Tauhid adalah Meng Esa kan Allah SWT pada kekhususan - kekhususan yang dimiliki oleh Allah subhanahu wa ta'ala.

Dan kekhususan - kekhususan Allah subhanahu wa ta'ala yang dijabarkan dalam al-quran dan dipaparkan oleh Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam dalam Hadits Hadits yang Shahih tidak keluar dari tiga kelompok besar.

Tiga Pengelompokan Tauhid tersebut adalah sebagai berikut :

1. Tauhid Rububiyah.

Pertama adalah Kekhususan Allah subhanahu wa ta'ala yang terkait dengan perbuatannya.
Hal ini berarti hanya Allah saja atau hanya dia sendiri yang menciptakan alam semesta dan segenap isinya, hanya Allah saja yang mengatur alam semesta ini, hanya dia sendiri yang menghidupkan dan mematikan serta memberikan rizki, hanya dia saja yang menentukan yang berkuasa di alam semesta ini.
Pengelompokan ini oleh para ulama dijadikan satu pengelompokan dalam Tauhid Rububiyah.

Hal ini juga dinyatakan dalam Al Quran :

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dan Mengadakan gelap dan terang” (QS. Al An’am: 1)

2.  Tauhid Asma’ Wal Sifat.

Kedua adalah pengelompokan Tauhid tentang Kekhususan Allah SWT yang terkait dengan nama-namanya yang maha indah dan sifat-sifatnya yang sempurna. 

Hanya dia pemilik nama Allah, hanya dia pemilik nama dan sifat yang maha pengasih dan maha penyayang yang rahmatnya meliputi segenap makhluk, yang begitu luas tidak terbatas.

 Informasi Menarik : Tips Lolos Rekrutmen TNI


Hanya dia yang memiliki sifat tidak pernah lelah, tidak pernah tidur sedikit pun. Allah sama sekali tidak disentuh oleh rasa ngantuk apa lagi tidur, hanya dia yang tidak tercipta dan tidak diciptakan karena dia adalah pencipta.

Hanya dia yang tidak memiliki anak dan tidak membutuhkan pasangan dan tidak membutuhkan segala sesuatu selain dirinya sendiri, ini adalah Kekhususan Allah subhanahu wa ta'ala yang terkait dengan sifat-sifatnya dan nama-nama yang maha sempurna.

Kemudian Para Ulama mengelompokkan Kekhususan - kekhususan ini terkait kita sebagai hamba yang mentauhidkan Allah dalam tauhid Asma’ wal sifat.

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Tidak ada sesuatupun yang menyerupai Allah. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar Lagi Maha Melihat” (QS. Asy Syura: 11)

3. Tauhid Uluhiyyah.

Ketiga adalah pengelompokan tauhid yang terkait dengan perbuatan hamba, dalam beribadah kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala bahwasanya hanya dia, Allah Subhanahu Wa Ta'ala. hanya dia yang berhak untuk diibadahi maka kita wajib mentaati Allah Subhanahu Wa Ta'ala menjadikan dia satu-satu yang berhak untuk menerima ibadah yang di syariatkan atau ibadah yang Haq. 
Para ulama mengelompokkan kekhususan ini dalam Tauhid Uluhiyyah yaitu yaitu mentauhidkan Allah dalam segala bentuk peribadatan baik Zhahir maupun bathin.

 Baca juga : Informasi terbaru militer

Kita Wajib mentauhidkan Allah pada 3 kekhususan ini, Jika tidak mentauhidkan Allah SWT dalam rububiyah maka kita tergolong orang Musyrik.

Hal ini Misalkan ada seseorang yang meyakini  ada selain Allah subhanahu wa ta'ala yang mampu mendatangkan manfaat dan mudharat selain Allah subhanahu wa ta'ala, berarti orang tersebut telah berbuat Syirik dalam tauhid rububiyah. Bahkan dapat menyebabkannya keluar dari Islam.
Misalkan Jika ada seseorang yang berkeyakinan bahwa ada selain Allah subhanahu wa ta'ala yang memiliki sifat-sifat seperti Allah Subhanahu Wa Ta'ala, Yaitu memiliki sifat yang sempurna seperti Allah Subhanahu Wa Ta'ala, maka seseorang tersebut telah jatuh dalam kesirikan pada al asmaul wal sifat.

Misalkan ada seseorang yang menduakan Allah SWT dalam ibadah di samping beribadah kepada Allah, yaitu juga beribadah kepada selain Allah contoh mungkin kepada malaikat Allah, kepada Nabi, kepada orang tua yang telah telah wafat kah atau mungkin kepada Bintang atau sebagian ibadahnya.

Misalkan Jika dia berkorban dengan menyembelih kurban kepada Jin untuk mendapatkan maslahat yang diasumsikan. dianggap dia bisa mendapatkan manfaat dari hal tersebut, maka seseorang telah berbuat kesyirikan dalam Tauhid uluhiyah.

Ketiga jenis Tauhid ini di isyaratkan banyak sekali dalam ayat-ayat Alquran salah satunya adalah dalam surat Maryam ayat yang ke 65.
رَّبُّ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَمَا بَيْنَهُمَا فَٱعْبُدْهُ وَٱصْطَبِرْ لِعِبَٰدَتِهِۦ ۚ هَلْ تَعْلَمُ لَهُۥ سَمِيًّا

Rabbus-samāwāti wal-arḍi wa mā bainahumā fa'bud-hu waṣṭabir li'ibādatih, hal ta'lamu lahụ samiyyā

Artinya : Tuhan (yang menguasai) langit dan bumi dan apa-apa yang ada di antara keduanya, maka sembahlah Dia dan berteguh hatilah dalam beribadat kepada-Nya. Apakah kamu mengetahui ada seorang yang sama dengan Dia (yang patut disembah)?

Serta banyak lagi ayat-ayat Alquran yang berbicara mengisyaratkan tentang pembagian tauhid ini menjadi 3.

Kesimpulan

Ilmu Tauhid merupakan Ilmu yang sangat penting bagi kita umat Muslim, Bahkan para ulama sepakat bahwa Ilmu Tauhid adalah ilmu yang paling utama.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin berkata: “Sesungguhnya ilmu tauhid adalah ilmu yang paling mulia dan paling agung kedudukannya. 

Setiap muslim wajib mempelajari, mengetahui, dan memahami ilmu tersebut, karena merupakan ilmu tentang Allah Subhanahu wa Ta’ala, tentang nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya, dan hak-hak-Nya atas hamba-Nya” (Syarh Ushulil Iman, 4)

Semoga penjelasan diatas dapat memberikan manfaat serta dapat lebih mendekatkan diri kita pada Allah SWT Aamiin.

Wassalamualaikum Wr Wb.

 Diambil dari berbagai sumber :

1. Muslim.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel