-->

Kisah Abdullah Dzul Bijadain, Sahabat Yang teguh Keislamannya

hpk

Assalamualaikum Wr Wb
Bismillahirrohmanirrohim, Alhamdulillahirobbil alamin ....  

Washolatu wassalamu'ala asrofil ambiya iwal mursalin wa'ala alihi wasohbihi aj ma'in
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan islam sehingga kita hingga hari ini tetap dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu berada dalam lindungannya.

Sholawat dan salam juga kita haturkan pada Nabi besar Muhammad SAW yang syafaatnya selalu kita tunggu di di akhirat nanti ... Aamiin.

Para sahabat Blog muslim ... islamidina , kali ini kita akan membahas dan mengisahkan tentang sahabat nabi :

Kisah Abdullah Dzul Bijadain, Sahabat Yang teguh Keislamannya

Sebagian dari kita mungkin belum mengenal seorang sahabat Abdullah Dzul Bijadain, beliau adalah sahabat nabi yang mendapat ridho dari Rosulullah SAW karena keteguhannya dalam menjaga keislamannya.

Setelah mendengarkan kisahnya, akan tumbuh kekaguman kita betapa para sahabat nabi dalam keterbatasan itu tak menghalangi mereka dari beramal dan berjuang dijalan Allah SWT.

Para sahabat adalah generasi terbaik umat Islam mereka laksana bintang, kita melihat dari kalangan sahabat di sana ada cahaya kemuliaan dan keteladanan dari Tarbiyah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam.Kisah tentang teladan terbaik di alam semest.

Para sahabat Islamidina yang dimuliakan oleh Allah SWT, Setelah melaksanakan Sholat subuh berjamaah Rasulullah SAW biasanya menyalami para sahabat-sahabatnya dan pagi itu ada wajah baru di Masjid Nabawi.

Rasulullah SAW bertanya, Siapakah engkau ? kepada laki-laki yang mengenakan pakaian kasar dan sangat sederhana serta sarung dan baju nya tampak terbuat dari kain yang sama, warnanya pun juga agak berbeda.

 Akhirnya sang sahabat mengisahkan perjalanann beliau mengatakan : Bahwa aku telah lama merahasiakan keislamanku hingga kemarin ketika Pamanku mengetahui dia mengusirku, ia meminta kembali seluruh pemberiannya bahkan bajunya aku kenakan, sehingga aku serahkan bajuku.

Saat itu juga lalu aku pulang ke ibuku dan ia memotong kain kasar menjadi 2 dimana 1 untuk sarung 1 untuk bajunya.

Rasulullah SAW pun berkata : " Kalau begitu namamu adalah Abdullah dzul bijadain bin Abdullah, hamba Allah yang mengenakan kain kasar yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala"

Hari Berganti Hari waktu berjalan cepat hingga tahun pun berganti Abdullah dzul bijadain senantiasa bersemangat mengamalkan dan memperjuangkan Islam, keterbatasan tak menghalanginya untuk bersama Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam.

Bersama beberapa sahabat lainnya ia menjadi ahlus suffah tinggal di Masjid Nabawi karena tak punya rumah, namun Justru dengan cara itulah Abdullah dzul bijadain lebih dekat kepada Rasulullah dan memiliki lebih banyak kesempatan untuk belajar Kepada beliau tentang agama Islam.

Keterbatasan ekonomi juga tak menyurutkan semangat jihad Abdullah dzul bijadain, sehingga waktu itupun tiba.

Menjelang Perang Tabuk pada tahun ke-9 Hijriyah ia meminta doa Rasulullah, “ Ya Rasulullah Doakan aku terbunuh pada perang ini hingga memperoleh mati syahid “

Rosulullah pun berkata : “Tidak engkau tidak akan terbunuh, tetapi jika engkau sakit demam lantas wafat, Maka engkau mati syahid “

Dan benar Perang Tabuk di menangkan tanpa pertempuran Abdullah dzul bijadain tidak terbunuh namun ketika hendak kembali ke Madinah Abdullah dzul bijadain demam hingga suatu saat malam Abdullah Bin Masud mendengar ada suara orang menggali tanah terlihat cahaya di tempat yang agak jauh.

Dari tempatnya bin Mas'ud lantas pergi ke sana untuk melihat apa yang akan terjadi, ternyata Rasulullah bersama Abu Bakar dan sahabat-sahabat lainnya sedang menggali makam, lalu Rasulullah mengangkat jenazah dan memasukkannya ke liang lahat Ya Allah hari ini aku Ridho kepadanya.

Kesimpulan

Kisah Abdullah dzul bijadain setidaknya membawa tiga pelajaran untuk kita yang pertama adalah bahwa iman adalah harga mati, demikian besar tentangan yang dihadapi oleh Abdullah dzul bijadain untuk menjadi seorang muslim, bahkan pamannya yang selama ini bersamanya justru menjadi seorang penentang dan meminta dirinya agar tidak masuk islam.

Ujian yang kita hadapi tak seberat mereka, sehingga Iman kita nggak boleh goyah jangan sampai mati kecuali dalam kondisi Islam.

Pelajaran Kedua bahwa Kisah diatas mengajarkan pada kita bahwa keterbatasan tidak menghalangi perjuangan Abdullah dzul bijadain untuk beramal sholeh.Kita tentunya harus meniru kepribadian beliau dengan terus melaksanakan amal sholeh walau dalam keterbatasan yang ada.

Ketiga adalah keikhlasan Abdullah dzul bijadain yang bergegas menyambut seruan jihad, sehingga Rasulullah mendoakan agar ia mati Syahid hingga membuat Abdullah Bin Masud Iri kepada Abdullah dzul bijadain karena ia mendapatkan Ridho Rasulullah. Dan hal itu juga menyebabkannya mendapat ridho Allah SWT.

Begitulah kisah Kisah Syahidnya Sahabat Abdullah Dzul Bijadain, Semoga kita termasuk umat yang selalu mendapat Ridho Allah SWT dan Rosulullah SAW.





Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel