Mengenal Biografi KH. Mohammad Hasan Sepuh Genggong
Sabtu, 09 Mei 2020
Add Comment
hpk
KH. Mohammad Hasan atau yang akrab dikenal dengan sebutan Kiai Hasan Sepuh sebagaimana masyarakan mengenal beliau sebagai kiai sepuh yang sangat ‘alim dan kharismatik yang hidup dan berjuang di Genggong Probolinggo Jawa Timur. Kelak, di daerah ini terdapat sebuah pesantren besar yang bernama Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong. Sebuah nama yang dinisbatkan kepada nama mertua beliau KH. Zainul Abidin dan nama beliau yaitu KH. Muhammad Hasan.
Kiai Hasan sebenarnya memiliki nama kecil Ahsan, lengkapnya Ahsan bin Syamsuddin yang lahir pada 27 Rajab 1259 atau diperkirakan dengan 23 Agustus 1840. Dilahirkan di Desa Sentong yang terletak sekitar 4 km ke arah selatan Kraksan Probolinggo. Mulanya, Desa Sentong ini termasuk wilayah Kawedanan Kraksaan dan sekarang sudah masuk sebagai wilayah Kecamatan Krejengan.

Ayah Kiai Hasan bernama Syamsuddin atau juga dikenal dengan nama Kiai Miri, seorang muslim taat yang sehari-hari bekerja membuat genteng (atap rumah dari tanah liat). Sementara ibunya bernama Khadijah dan jug dikenal luas dengan panggilan Nyai Miri adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari membantu suaminya mencetak genteng. Kedua pasangan ini dikenal sebagai orang yang sangat dermawan dan rajin bersedekah di tengah kesederhanaan hidupnya. Setiap hasil kerja yang didapatkan dari mencetak genteng, keduanya tak lupa menyisihkan untuk bersedekah kepada orang-orang yang berhak. Kedua pasangan ini dikaruniai lima keturunan. Namun sayangnya ketika
Ahsan masih terbilang kecil, Kiai Miri meninggal dan Ahsan dirawat oleh ibunya. Selain bekerja membuat genteng, menurut cerita dari Kiai Saiful Islam menyebutkan bahwa Mbah Kiai Syamsuddin juga seorang tokoh agama pada masa itu Mbah Syamsuddin juga sering mengisi ceramah dengan cerita-cerita atau dongen. Oleh karenanya beliau oleh masyarakat kala itu dikenal juga dengan sebutan tukang dhunging (dongeng). Sebab kala itu belum dikenak sebutan da’i atau muballigh. Ketika ada orang yang sedang berkumpul, saat itulah Mbah Syamsuddin mulai menceritakan kisah-kisah Rosulullah dan para nabi, serta kisah-kisah keutamanan para sahabat dan awliya’.
Dikisahkan bahwa Ahsan sejak kecil dikenal sebagai anak yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan saudara-saudara dan teman-teman sebayanya. Keistimewaan itu tercermin dari sifat-sifat yang melekat pada diri Ahsan seperti sikap, tutur bahasa, dan tata krama pada orang sekitarnya sangat sopan dan santun. Ahsan juga termasuk anak yang cerdas pikirannya, cepat daya tangkap hafalannya serta kuat daya ingatnya. Selain itu, kelebihan lain Ahsan muda ialah sifat rendah hati, ikhlas, selalu menghormati orang lain, ramah pada siapapun yang dijumpai baik yang tua maupun yang muda.
Setelah ditinggal wafat oleh ayahnya, praktis beliau kemudian diasuh oleh ibunya secara intensif. Namun, selain dibimbing oleh ibunya seorang, Ahsan muda juga dibimbing oleh pamannya yang bernama sama dengan sang ayah yaitu Kiai Syamsuddin. Pamannya inilah yang kelak mengarahkan pendidikan Ahsan muda beserta putranya sendiri yang bernama Asmawi. Ahsan dan Aswami kelak sama-sama menuntut ilmu di tanah suci Mekkah.
Bersama Asmawi ini, Ahsan memulai belajar mengaji al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama ke pamannya, Kiai Syamsuddin. Dari tahun ke tahun Ahsan dan Asmawi kemudian menginjak masa remaja. Ketika usia Ahsan beranjak 14 tahun, berangkatlah Ahsan dan Asmawi nyantri di Pesantren Sukunsari Pohjentrek Pasuruan yang jaraknya dari Sentong kurang lebih 70 km. Saat itu, Pesantren Sukunsari diasuh oleh Kiai Mohammad Tamim.
Terdapat cerita yang menarik ketika keduanya nyantri di pesantren tersebut. Yaitu, kehidupan yang sederhana dan selalu menyisihkan sebagian rizki yang selalu disimpan di kamar: ditempatkan di atas loteng ghotaan.
Setelah merasa cukup menuntut ilmu di Sukunsari, diperkirakan tahun 1860/1961an, Ahsan dan Asmawi menyampaikan keinginannya kepada Kiai Tamim untuk melanjutkan menuntut ilmu kepada Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan Madura. Kiai Tamim dengan bangga dan terharu melepas dua orang santri cerdas itu berangkat ke Madura. Terlebih, disaat Ahsan dan Asmawi memutuskan untuk nyantri ke Syaikhona Kholil Bangkalan yang waktu itu baru datang menimba ilmu dari Mekkah kepada Syaikh Muhammad Nawawi al-Banteni. Tersebutlah bahwa Ahsan merupakan salah satu santri pertama Syaikhona bahkan turut serta kerja bakti dalam pembangunan pondok Syaikhona.
Selama berada di Madura, selain berguru pada Kiai Kholil, Ahsan sempat berguru pada Syaikh Chotib Bangkalan dan juga Kiai Jazuli Madura. Sebenarnya ada guru Ahsan yang bernama Syaikh Nahrowi di Sepanjang Surabaya dan Syaikh Maksum dari Sentong, namun tidak keterangan yang lebih lengkap mengenai ini. Juga ada keterangan yang menyebut bahwa Ahsan juga pernah nyantri di Buduran Siwalanpanji. Tapi juga tidak keterangan lengkap mengenai hal ini.
Setelah tiga tahun berada di Bangkalan, Asmawi ingin lebih memperdalam lagi ilmunya di tanah suci Mekkah. Yaitu sekitar tahun 1863an, dengan segala bekal yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, Asmawi kemudian berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji serta nyantri di sana. Sedangkan Ahsan masih tetap nyantri di Bangkalan Madura.
Selang beberapa waktu setelah Asmawi berangkat, Ahsan diminta pulang oleh ibunya kembali ke Sentong untuk bekerja dan mengumpulkan uang agar dapat pergi ke tanah suci juga. Namun, setelah melakukan istikhoroh, Ahsa memutuskan untuk kembali nyantri ke Bangkalan.
Selang beberapa waktu kemudian, ibunya meminta Ahsan kembali pulang. Setibanya di rumah, Ahsan mendapati bahwa ongkos pembiayaan ke Mekkah sudah cukup tersedia, meski hanya cukup untuk ongkos perjalanan saja. Biaya hidup selama di tengah perjalanan dan selama di Mekkah tidak termasuk dalam biaya tersebut. Namun karena kegigihan dan bulatnya tekad Ahsan, ia tetap berangkat dengan biaya tersebut. Ahsan pun berpamitan pada ibunya dan gurunya di Bangkalan: Syaikhona Kholil. Akhirnya sekitar tahun 1864, Ahsan pun berangkat ke Mekkah.
Selama di Mekkah, Ahsan berkesempatan untuk berguru kepada beberapa orang ulama terkemuka seperti Syaikh Mohammad Nawawi bin Umar al Banteni yang tak lain ada guru dari guru beliau, Syaikh Marzuki Mataram, Syaikh Mukri Sunda, Sayyid Bakri bin Sayyid Mohammad Syathoal-Misri, Habib Husain bin Muhammad bin Husain al-Habsyi, dan Syekh Said al-Yamani.
Selama nyantri semenjak masih kecil hingga beranjak dewasa di tanah suci Mekkah, Ahsan memiliki banyak sahabat diantaranya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, KH. Nawawi Sidogiri Pasuruan, KH. Nahrowi Belindungan Bondowoso, KH. Abdul Aziz Kebonsari Kulon Probolinggo, KHR. Syamsul Arifin Sukorejo Situbondo, KH. Sholeh Pesantren Banyuwangi,
KH. Sa’id Poncogati Bondowoso, Kiai Abdur Rahman Gedangan Sidoarjo, dan Kiai Dachlan Sukunsari Pasuruan. Demikian juga sahabat dari kalangan habaib,seperti Habib Alwie Besuki, Habib Hasyim al-Habsyi Kraksaan, Habib Abdullah al-Habsyi Palembang, Habib Sholeh bin Abdullah al-Habsyi Pasuruan, Habib Hasan bin Umar Kraksaan, dan lain-lain.
Sepulang dari menimba ilmu, Ahsan kemudian diambil mantu oleh seorang ulama terkemuka keturunan Magrib (Maroko) yang tinggal lebih dulu di Genggong dan telah mendirikan tempat dakwak yang kelak menjadi cikal bakal berdirinya pesantren di tanah ini. Namanya ulama tersebut adalah Syaikh Zainul Abidin yang wafat pada tahun 1865 dan dimakamkan di Genggong.
Pasca wafatnya Syaikh Zainul Abidin, praktis Ahsan kemudian mendapat amanat untuk meneruskan perjuangan dakwah hingga akhirnya berdirilah pondok pesantren yang oleh Ahsan –yang sudah mulai dikenal masyarakat dengan panggilan KH. Mohammad Hasan- diasuhnya kurang lebih selama 87 tahun.
Selama menjadi pengasuh di pesantren ini, Kiai Hasan Sepuh mulai produktif untuk menulis kitab yang meliputi bidang-bidang fikih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Salah satu karyanya yang terkenal dan banyak diberi syarah adalah kitab Safinatun Najah.
Kiai Hasan Sepuh, wafat pada tanggal 11 Syawal 1374 H / 1 Juni 1955 M dalam usia 115 tahun dan dimakamkan di Pesantren Zainul Hasan Genggong.
Penulis: Abdul Hafidz Husaini & Hasip Fadli
Penyeia Bahasa: Abdur Rahim
Kiai Hasan sebenarnya memiliki nama kecil Ahsan, lengkapnya Ahsan bin Syamsuddin yang lahir pada 27 Rajab 1259 atau diperkirakan dengan 23 Agustus 1840. Dilahirkan di Desa Sentong yang terletak sekitar 4 km ke arah selatan Kraksan Probolinggo. Mulanya, Desa Sentong ini termasuk wilayah Kawedanan Kraksaan dan sekarang sudah masuk sebagai wilayah Kecamatan Krejengan.

Ayah Kiai Hasan bernama Syamsuddin atau juga dikenal dengan nama Kiai Miri, seorang muslim taat yang sehari-hari bekerja membuat genteng (atap rumah dari tanah liat). Sementara ibunya bernama Khadijah dan jug dikenal luas dengan panggilan Nyai Miri adalah seorang ibu rumah tangga yang sehari-hari membantu suaminya mencetak genteng. Kedua pasangan ini dikenal sebagai orang yang sangat dermawan dan rajin bersedekah di tengah kesederhanaan hidupnya. Setiap hasil kerja yang didapatkan dari mencetak genteng, keduanya tak lupa menyisihkan untuk bersedekah kepada orang-orang yang berhak. Kedua pasangan ini dikaruniai lima keturunan. Namun sayangnya ketika
Ahsan masih terbilang kecil, Kiai Miri meninggal dan Ahsan dirawat oleh ibunya. Selain bekerja membuat genteng, menurut cerita dari Kiai Saiful Islam menyebutkan bahwa Mbah Kiai Syamsuddin juga seorang tokoh agama pada masa itu Mbah Syamsuddin juga sering mengisi ceramah dengan cerita-cerita atau dongen. Oleh karenanya beliau oleh masyarakat kala itu dikenal juga dengan sebutan tukang dhunging (dongeng). Sebab kala itu belum dikenak sebutan da’i atau muballigh. Ketika ada orang yang sedang berkumpul, saat itulah Mbah Syamsuddin mulai menceritakan kisah-kisah Rosulullah dan para nabi, serta kisah-kisah keutamanan para sahabat dan awliya’.
Dikisahkan bahwa Ahsan sejak kecil dikenal sebagai anak yang memiliki keistimewaan tersendiri dibandingkan saudara-saudara dan teman-teman sebayanya. Keistimewaan itu tercermin dari sifat-sifat yang melekat pada diri Ahsan seperti sikap, tutur bahasa, dan tata krama pada orang sekitarnya sangat sopan dan santun. Ahsan juga termasuk anak yang cerdas pikirannya, cepat daya tangkap hafalannya serta kuat daya ingatnya. Selain itu, kelebihan lain Ahsan muda ialah sifat rendah hati, ikhlas, selalu menghormati orang lain, ramah pada siapapun yang dijumpai baik yang tua maupun yang muda.
Setelah ditinggal wafat oleh ayahnya, praktis beliau kemudian diasuh oleh ibunya secara intensif. Namun, selain dibimbing oleh ibunya seorang, Ahsan muda juga dibimbing oleh pamannya yang bernama sama dengan sang ayah yaitu Kiai Syamsuddin. Pamannya inilah yang kelak mengarahkan pendidikan Ahsan muda beserta putranya sendiri yang bernama Asmawi. Ahsan dan Aswami kelak sama-sama menuntut ilmu di tanah suci Mekkah.
Bersama Asmawi ini, Ahsan memulai belajar mengaji al-Qur’an dan ilmu-ilmu agama ke pamannya, Kiai Syamsuddin. Dari tahun ke tahun Ahsan dan Asmawi kemudian menginjak masa remaja. Ketika usia Ahsan beranjak 14 tahun, berangkatlah Ahsan dan Asmawi nyantri di Pesantren Sukunsari Pohjentrek Pasuruan yang jaraknya dari Sentong kurang lebih 70 km. Saat itu, Pesantren Sukunsari diasuh oleh Kiai Mohammad Tamim.
Terdapat cerita yang menarik ketika keduanya nyantri di pesantren tersebut. Yaitu, kehidupan yang sederhana dan selalu menyisihkan sebagian rizki yang selalu disimpan di kamar: ditempatkan di atas loteng ghotaan.
Setelah merasa cukup menuntut ilmu di Sukunsari, diperkirakan tahun 1860/1961an, Ahsan dan Asmawi menyampaikan keinginannya kepada Kiai Tamim untuk melanjutkan menuntut ilmu kepada Syaikhona Muhammad Kholil di Bangkalan Madura. Kiai Tamim dengan bangga dan terharu melepas dua orang santri cerdas itu berangkat ke Madura. Terlebih, disaat Ahsan dan Asmawi memutuskan untuk nyantri ke Syaikhona Kholil Bangkalan yang waktu itu baru datang menimba ilmu dari Mekkah kepada Syaikh Muhammad Nawawi al-Banteni. Tersebutlah bahwa Ahsan merupakan salah satu santri pertama Syaikhona bahkan turut serta kerja bakti dalam pembangunan pondok Syaikhona.
Selama berada di Madura, selain berguru pada Kiai Kholil, Ahsan sempat berguru pada Syaikh Chotib Bangkalan dan juga Kiai Jazuli Madura. Sebenarnya ada guru Ahsan yang bernama Syaikh Nahrowi di Sepanjang Surabaya dan Syaikh Maksum dari Sentong, namun tidak keterangan yang lebih lengkap mengenai ini. Juga ada keterangan yang menyebut bahwa Ahsan juga pernah nyantri di Buduran Siwalanpanji. Tapi juga tidak keterangan lengkap mengenai hal ini.
Setelah tiga tahun berada di Bangkalan, Asmawi ingin lebih memperdalam lagi ilmunya di tanah suci Mekkah. Yaitu sekitar tahun 1863an, dengan segala bekal yang sudah dipersiapkan jauh-jauh hari sebelumnya, Asmawi kemudian berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji serta nyantri di sana. Sedangkan Ahsan masih tetap nyantri di Bangkalan Madura.
Selang beberapa waktu setelah Asmawi berangkat, Ahsan diminta pulang oleh ibunya kembali ke Sentong untuk bekerja dan mengumpulkan uang agar dapat pergi ke tanah suci juga. Namun, setelah melakukan istikhoroh, Ahsa memutuskan untuk kembali nyantri ke Bangkalan.
Selang beberapa waktu kemudian, ibunya meminta Ahsan kembali pulang. Setibanya di rumah, Ahsan mendapati bahwa ongkos pembiayaan ke Mekkah sudah cukup tersedia, meski hanya cukup untuk ongkos perjalanan saja. Biaya hidup selama di tengah perjalanan dan selama di Mekkah tidak termasuk dalam biaya tersebut. Namun karena kegigihan dan bulatnya tekad Ahsan, ia tetap berangkat dengan biaya tersebut. Ahsan pun berpamitan pada ibunya dan gurunya di Bangkalan: Syaikhona Kholil. Akhirnya sekitar tahun 1864, Ahsan pun berangkat ke Mekkah.
Selama di Mekkah, Ahsan berkesempatan untuk berguru kepada beberapa orang ulama terkemuka seperti Syaikh Mohammad Nawawi bin Umar al Banteni yang tak lain ada guru dari guru beliau, Syaikh Marzuki Mataram, Syaikh Mukri Sunda, Sayyid Bakri bin Sayyid Mohammad Syathoal-Misri, Habib Husain bin Muhammad bin Husain al-Habsyi, dan Syekh Said al-Yamani.
Selama nyantri semenjak masih kecil hingga beranjak dewasa di tanah suci Mekkah, Ahsan memiliki banyak sahabat diantaranya Hadratussyaikh KH. M. Hasyim Asy’ari Tebuireng Jombang, KH. Nawawi Sidogiri Pasuruan, KH. Nahrowi Belindungan Bondowoso, KH. Abdul Aziz Kebonsari Kulon Probolinggo, KHR. Syamsul Arifin Sukorejo Situbondo, KH. Sholeh Pesantren Banyuwangi,
KH. Sa’id Poncogati Bondowoso, Kiai Abdur Rahman Gedangan Sidoarjo, dan Kiai Dachlan Sukunsari Pasuruan. Demikian juga sahabat dari kalangan habaib,seperti Habib Alwie Besuki, Habib Hasyim al-Habsyi Kraksaan, Habib Abdullah al-Habsyi Palembang, Habib Sholeh bin Abdullah al-Habsyi Pasuruan, Habib Hasan bin Umar Kraksaan, dan lain-lain.
Sepulang dari menimba ilmu, Ahsan kemudian diambil mantu oleh seorang ulama terkemuka keturunan Magrib (Maroko) yang tinggal lebih dulu di Genggong dan telah mendirikan tempat dakwak yang kelak menjadi cikal bakal berdirinya pesantren di tanah ini. Namanya ulama tersebut adalah Syaikh Zainul Abidin yang wafat pada tahun 1865 dan dimakamkan di Genggong.
Pasca wafatnya Syaikh Zainul Abidin, praktis Ahsan kemudian mendapat amanat untuk meneruskan perjuangan dakwah hingga akhirnya berdirilah pondok pesantren yang oleh Ahsan –yang sudah mulai dikenal masyarakat dengan panggilan KH. Mohammad Hasan- diasuhnya kurang lebih selama 87 tahun.
Selama menjadi pengasuh di pesantren ini, Kiai Hasan Sepuh mulai produktif untuk menulis kitab yang meliputi bidang-bidang fikih, tauhid, tasawuf, tafsir, dan hadis. Salah satu karyanya yang terkenal dan banyak diberi syarah adalah kitab Safinatun Najah.
Kiai Hasan Sepuh, wafat pada tanggal 11 Syawal 1374 H / 1 Juni 1955 M dalam usia 115 tahun dan dimakamkan di Pesantren Zainul Hasan Genggong.
Penulis: Abdul Hafidz Husaini & Hasip Fadli
Penyeia Bahasa: Abdur Rahim
the cheapest car insurance
cost of car insurance
best car insurance quotes
insurance auto
insurance quotes car
get car insurance quotes online
car insurance agent
instant car insurance quote
car insurance websites
direct car insurance
insure a car
motor car insurance quote
cheap car insurance
online quotes for car insurance
car insurers
commercial car insurance
motor insurance quote
car insurance quotes online
get a quote online
international health insurance
compare car insurance quotes
insurance for car
compare car insurance
car insurance
buy life insurance online
compare auto insurance
international medical insurance
general car insurance
cheap motor insurance
low car insurance
car insurance comparison
company car insurance
budget car insurance
private health insurance
online quote car insurance
cheap motor car insurance
car insurance for new drivers
cheap car insurance quotes online
online car insurance quotes
get car insurance quotes
car insurance quotes comparison
motor car insurance
car insurance quotes
car insurance cheap
comprehensive car insurance
best auto insurance
short term health insurance
motor insurance
cheap online car insurance
online motor insurance quotes
car insurance california
buycarinsurance
online vehicle insurance
free car insurance quotes
landlord insurance
health insurance for children
motorbike insurance
monthly car insurance
car insurance usa
car insurance reviews
car insurance renewal quotes
vehicle insurance
health insurance rates
term life insurance quotes
vehicle insurance quotes
car insurance compare
motor vehicle insurance
best car insurance
motor insurance online quote
car insurance online quote
life insurance online
supplemental health insurance
best car insurance rates
car insurance discounts
motor vehicle insurance quotes
auto insurance
cheap travel insurance
bike insurance
travel medical insurance
buy car insurance online
online motor insurance
travel insurance quote
get a quote for car insurance
health insurance agent
car insurance companies
cheap car insurance companies
travel insurance
annual travel insurance
commercial vehicle insurance
permanent life insurance
medical insurance quotes
online car insurance
cheap car insurance quotes
car insurance online
quote insurance online
level term life insurance
health insurance comparison
how much is car insurance
travel health insurance
pet health insurance
quotes on cars
health ins
travel insurance uk
quote for car insurance
get insurance quote online
disability insurance quote
temporary health insurance
temporary insurance
rental car insurance
cheap health insurance
auto insurance compare
third party car insurance
buy health insurance
auto insurance quotes
cheap insurance companies
best term life insurance
personal health insurance
online quote insurance
car insurance premium
health insurance policies
quotes for cars
whole life insurance
credit insurance
cheap van insurance
cheap term life insurance
cheap motorcycle insurance
compare life insurance
car insurance cover
health insurance
motorcycle insurance
short term car insurance
health insurance coverage
insurance qoute
cheap life insurance
house insurance quote
car insurance uk
health insurance companies
cigna health insurance
cheap insurance
cheap car insurance uk
compare health insurance
car insurance for young drivers
short term insurance
online health insurance
caravan insurance
life insurance comparison
direct insurance
health insurance plans
motor insurance online
car insurance estimator
accident insurance
home insurance quotes
nj car insurance
new car insurance
private medical insurance
home insurance
car insurance brokers
car insurance rates
commercial insurance
health insurance quotes
motor insurance companies
which car insurance
car quotes online
online auto insurance
flood insurance
cheap auto insurance quotes
car insurance agencies
business health insurance
term life insurance
truck insurance
professional indemnity insurance
life insurance
car insurance policy
long term care insurance
drive insurance
buy insurance
car ins
motorcycle insurance quote
critical illness insurance
term insurance
student health insurance
home insurance comparison
insurance rates
insurance cover
holiday insurance
insurance sites
online vehicle insurance quotes
company website
home insurance rates
compare insurance
buy insurance online
affordable medical insurance
car insurance coverage
product liability insurance
home contents insurance
buy life insurance
renters insurance
group health insurance
family health insurance
motor insurance quote online
mortgage insurance
best home insurance
personal insurance
medical insurance
property insurance
life insurance agent
group insurance
aetna health insurance
cheap medical insurance
liability insurance
rental insurance
life insurance policy
group life insurance
general liability insurance
insurance quotes online
all car insurance companies
best health insurance
insurance plans
life insurance for seniors
van insurance
website quote
universal life insurance
building insurance
co insurance
insurance car
car insurance prices
disability insurance
insurance vehicle
cheap vehicle insurance
senior life insurance
medical insurance plans
insurance health
house insurance
life insurance quotes
car quotes
cheap home insurance
0 Response to "Mengenal Biografi KH. Mohammad Hasan Sepuh Genggong"
Posting Komentar