Karomah Sunan Kalijaga, Bertemu Nabi Khidir Hingga Malih Rupa
Karomah Sunan Kalijaga - Hai Sahabat Muslim bertemu kembali dengan kami admin islamidina.id, Media Islami yang menyampaikan Kisah, Sejarah dan Dakwah islam secara berimbang dan berdasarkan Al Quran dan Hadist.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas kelebihan dan Karomah Sunan Kalijaga, salah satu wali Songo yang menyebarkan Islam di Nusantara Khussnya tanah Jawa.
Wali Songo
Nusantara atau Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk yang beragama Islam terbesar di Dunia.
Hal ini tidak lepas dari jasa para Ulama dan pendakwah masa lalu yang tak kenal lelah dalam menyebarkan Islam hingga ke daerah - daerah terpencil.
Masing - Masing daerah mempunyai nama yang berbeda tentang para ulama yang meyebarkan Agama Islam tersebut.
Di Pulau Jawa Para Ulama tersebut terkenal dengan Sebutan Wali Songo , Yaitu kumpulan beberapa ulama yang tersebar di beberapa pulau jawa seperti Surabaya, gresik, Demak, Cirebon dan beberapa daerah Lainnya.
Keberhasilan penyebaran Islam ini juga dipercaya tak lepas dari kelebihan dan kejadian luar biasa yang mampu merebut hati masyarakat saat itu yang disebut Karomah Wali Songo.
Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga merupakan Putera Adipati tuban yang bernama kecil Raden Said. Beliau sudah belajar dan mengenal Islam sejak kecil dari para ulama dan guru agama yang ada di kadipaten Tuban.
Namun Jiwa muda Raden Said memberontak saat mengetahui keadaan rakyat jelata yang menderita karena ditindas oleh beberapa pejabat kerajaan dan kadipaten yang menarik pajak sangat tinggi.
Ditambah lagi dengan adanya musim kemarau yang sangat panjang membuat para petani makin menjerit karena Pajak yang ditarik diluar batas kemampuan mereka.
Hal ini membuat hatinya tergerak untuk membantu rakyat jelata terutama yang tinggal di lingkungan sekitar Kadipaten.
Saat malam tiba Sunan kalijaga atau raden Said sengaja keluar untuk mengambil sebagian hasil pajak yang disimpan di gudang Kadipaten untuk dibagikan pada rakyat Jelata secara sembunyi - sembunyi.
Rakyat yang menerima rezeki tak terduga ini, merasa gembira tak terkira dan terkejut hingga bertanya - tanya siapa pahlawan yang telah melakukannya.
Namun hal ini tak berjalan lama setelah para penjaga gudang kadipaten merasa curiga atas kurangnya bahan makanan yang disimpannya mendadak berkurang.
Sang penjaga pun akhirnya melakukan pengintaian saat malam tiba, dan betapa terkejutnya mereka bahwa orang yang melakukan pengambilan nbahan makanan yang mereka jaga adalah Raden Said atau Sunan kalijaga Kecil.
Artikel Pilihan : Khasiat Surat Al Fil, Keutamaan Surat Al A'la, Karomah Surat Al Falaq
Raden Said akhirnya dihadapkan pada sang ayah Tumenggung Wilatikta, sang ayah pun marah besar besar dan memberikan hukuman berupa hukuman cambuk serta disekap tak boleh keluar rumah selama beberapa hari.
Hukuman ini rupanya tidak membuat Sunan Kalijaga kecil Kapok dan jera. Justru membuatnya keluar dari kadipaten unuk kembali membantu rakyat jelata.
Kali ini perbuatannya semakin membesar karena bantuan yang diberikan dialakukan dengan merampok orang - orang kaya yang berada di wilayah kadipaten Tuban dengan menggunakan topeng untuk menutupi identitasnya.
Namun kebaikan Raden Said membuat banyak yang iri dan ingin menjatuhkannya, Hingga sutau ketika ada seorang yang menggunakan pakaian mirip raden Said dan melakukan perampokan untuk dirinya sendiri disertai pemerkosaan.
Hal ini meyebabkan Sang ayah makin marah dan benar - benar mengusir Raden Said dari Wilayah Kadipaten Tuban.
Brandal Lokajaya
Sejak diusir sang ayah, Sunan Kalijaga muda mengembara tanpa arah tujuan yang pasti hingga akhirnya menetap di Hutan Jatiwangi.
Di Hutan Jati Wangi inilah beliau melanjutkan keinginannya untuk membantu rakyat kecil dengan menjadi Perampok Budiman.
Yaitu Merampok pedagang - pedagang kaya yang lewat di kawasan hutan jatiwangi, serta terkenal pelit dan sombong.
Hasil rampokannya pun dibagi - bagikan pada rakyat yang membutuhkan, masyarakatpun mengenalnya dengan sebutan Brandal Lokajaya.
Hingga suatu ketika, Lewatlah seorang tua yang berbaju putih dengan menggunakan tongkat dengan gagang kuning yang berkilauan layaknya emas.
Dihadanglah orang tua tersebut dan diambillah tongkatnya hingga jatuh tersungkur, Namun Brandal Lokajaya Kaget ternyata tongkat yang diambilnya bukanlah tongkat emas namun hanya tongkat kuningan biasa.
Ketika hendak mengembalikan tongkat tersebut, sang orang tua pun bertanya. Untuk apa kau melakukan hal ini ?
Brandal Lokajaya pun menjawab untuk diberikan pada rakyat fakir miskin yang menderita.
Sang orang tua pun menimpali bahwa sungguh mulia hatimu namun cara yang kau lakukan adalah keliru.
Dia pun melanjutkan dengan bertanya bahwa " Jika kau mencuci pakaianmu yang kotor dengan air kencing, apakah tindakanmu itu benar? "
Sungguh perbuatan bodoh jawab Brandal Lokajaya. Hanya menambah kotor dan bau pakaian saja.
Sang orang tua tersenyum kemudian berkata " Allah itu adalah zat yang baik, hanya menerima amal dari barang yang baik atau halal "
Sang Orang tua yang sebenarnya adalah Sunan Bonang tersebut mengeluarkan Karomahnya dengan merubah buah aren menjadi emas sambil berkata " Kalau kau tak mau kerja keras dan hanya ingin beramal dengan cara yang mudah maka ambillah itu buah aren tersebut. Itu barang halal. Ambillah sesukamu! "
Brandal lokajaya yang terkenal sakti mandraguna pun kaget dibuatnya dan mencoba mengambil buah aren yang telah berubah menjadi emas tersebut untuk membuktikan keasliannya.
Makin kaget ternyata buah aren tersebut ternyata benar - benar menjadi emas. dan tak disadarinya bahwa Sunan Bonang telah meninggalkannya.
Kagum akan kata - katanya yang bijaksana, Brandal Lokajaya pun mengejar sang orang tua : Sunan Bonang" hingga tiba di tepian kali/sungai.
Diapun berkata pada Sunan Bonang untuk bersedia menerimanya menjadi Murid.
Sunan Bonang pun Berkata " Berat sekali anak muda, apakah kau bersedia dan mampu menjalankan Syaratnya ? "
Sang Brandal Lokajaya pun berkata " Seberapa beratpun syratnya asal kau menerimaku sebagai murid akan kujalani "
Sunan Bonang kembali mengeluarkan Karomahnya dengan menancapkan tongkatnya di tepi sungai sambil berkata " Jagalah tongkat ini dan jangan dicabut hingga aku kembali "
Sang Brandal lokajaya pun langsung melaksanakan syarat tersebut dan duduk di tepi kali dan tongkat tersebut.
Sunan bonang pun meneruskan perjalanannya dengan melintasi sungai dengan berjalan di atas air tanpa sedikitpun terkena percikan air, hal ini pun merupakan Karomah Sunan Bonang.
Sholawat Merdu : Sholawat Ya Tarim, Sholawat Turi Putih, Sholawat Hadzal Quran
Sedangkan Brandal lokajaya meneruskan perintah Sunan Bonang untuk menjaga tongkat tersebut di pinggir kali sambil berdoa pada Allah SWT bahwa tidurkanlah layaknya pemuda di Goa Kahfi ratusan tahun yang lalu.
Doa tersebut diijabah hingga akhirnya Brandal lokajaya tertidur selam 3 tahun hingga sunan Bonang Kembali.
3 Tahun terlelap dalam tidurnya Sunan Bonang membangunkan Brandal Lokajaya dengan mengumandangkan Adzan di sampingnya.
Setelah terbangun dari tidurnya Sunan Bonang mengajak Brandal lokajaya menuju pesantrennya di wilayah tuban untuk diajarkan ilmu Agama.
Setelah hal tersebut akhirnya Raden Said atau Brandal lokajaya akhirnya terkenal dengan sebutan Sunan Kalijaga. Yaitu ulama yang menyebarkan Islam dan pernah menjaga Kali sesuai perintah gurunya Sunan Bonang.
Begitulah Legenda Sunan kalijaga walau sebagian orang juga masih percaya bahwa legenda tersebut hanyalah Kisah Fiktif dan merupakan Simbol pada saat itu. Walahu A'lam Bis showab.
Karomah Sunan kalijaga
Layaknya Walisongo yang lain, Karomah Sunan Kalijaga juga mampu memikat banya masyarakat untuk memeluk agama Islam. anatara lain :
1. Dapat Berubah Rupa atau Malih Rupa
Karomah Sunan Kalijaga atau kejadian luar biasa yang melegenda adalah kemampuannya untuk malih Rupa.
Hal ini diceritakan dalam suatu kisah saat beliau sedang dirampok oleh kawanan perampok yang dipim[pin oleh orang sakti mandraguna Jaghana.
Dimana ketika Jaghana berusaha membacok Sunan Kalijaga , ternya yang dibacoknya hanyalah sebuah pohon asam.
Kejadian ini membuat Jaghana mendapat hidayah dan mengikuti jejak Sunan Kalijaga untuk menjadi seorang Muslim.
2. Memiliki Rompi Ontokusumo
Rompi Ontokusumo merupakan rompi yang dirayatkan sebagai peninggalan Rosulullah SAW ( wallhu A'lam Bisshowab ).
Rompi ini juga dikenal dengan Baju Takwa, yang hingga kini masih tersimpan rapi di di kadilangu Demak.
3. Bertemu dengan Nabi Khidir A.S.
Diriwayatkan dalam beberapa kisah bahwa Karomah sunan kalijaga selanjutnya adalah beliau diberi kejadian luar biasa atas izin allah SWT untuk bertemu Nabi Khidirn A.S.
Suna Kalijaga dikisahkan bertemu dan berguru pada Nabi khidir A.S> untuk menerima ilmu tentang nafsu lawwamah, ammarah, sufiah, dan muthmainnah.
Demikianlah beberapa Kisah dan Karomah Sunan Kalijaga, Yatu suatu kejadian luar biasa yang dianugerahkan pada Sunan Kalijaga atas izin Allah SWT.
Semoga dengan artikel ini dapat menambah ketaqwaan kita pada Allah SWT dan menambah wawasan kita tentang Karomah Walisongo Khususnya Sunan Kalijaga.
Kami sadar masih banyak kekurangan dalam penulisan artikel ini, kami berharap kritik dan saran serta bila dianggap berguna silahkan share dan like.
Terima Kasih Wassalamualaikum Wr Wb. Wallahu A'lam Bisshowab.
0 Response to "Karomah Sunan Kalijaga, Bertemu Nabi Khidir Hingga Malih Rupa"
Posting Komentar